< back

Mengenal Mesin Pemindai Barcode untuk Kasir

mesin pemindai barcode kasir

Pemindai Barcode – Dalam pengertian sederhananya, barcode adalah mekanisme identifikasi barang atau produk untuk kebutuhan komputerisasi. Informasi dalam barcode berupa huruf dan angka yang dikonversi dalam bentuk bar atau garis dengan tingkat ketebalan berbeda dan memiliki jarak tertentu satu dengan yang lain.

Berasal dari suku kata bar & code, dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai kode batang atau kode bar. Mekanisme ini sering digunakan sebagai proses identifikasi barang. Kode yang berupa garis atau bar tersebut akan terbaca huruf dan angka.

Dari kode ini, informasi barang atau produk diterjemahkan secara lengkap melalui media komputerisasi. Di mana informasi produk, seperti nama, tahun pembuatan, produsen, kadaluarsa dan bahkan jumlah atau stok dapat kita jumpai dalam komputer atau peralatan digital lain yang dapat melakukan tugas ini.

Untuk membaca kode barcode, umumnya dibutuhkan alat yang biasa kita kenal dengan nama pemindai barcode atau barcode scanner. Alat ini dalam hitungan detik membaca dan meneruskan informasi dari barcode ke media komputerisasi.

Cara ini mempermudah proses identifikasi barang yang dapat diketahui dalam hitungan detik. Mekanisme barcode banyak dijumpai pada kebutuhan pergudangan, industri, dan paling sering kebutuhan komersial dan perniagaan.

Bahkan untuk menghindari privasi, barcode sering digunakan sebagai pengganti tulisan alamat dan nama pemesan pada proses pengiriman barang. Cara ini mulai banyak dilakukan, terlebih pada era pesatnya dunia e-commerce seperti sekarang.

 

Cara kerja Barcode Scanner atau Pemindai Barcode

Pemindai barcode memiliki beragam bentuk dan varian. Varian produk peralatan ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya ditempatkan di tengah-tengah supermarket agar pelanggan tahu harga produk yang hendak dibeli.

Cara kerja produk ini sangat sederhana, dengan sistem pemindai laser, kode akan diteruskan melalui kabel atau nirkabel ke jaringan database. Untuk menunjukkan informasi terkait produk, biasanya membutuhkan layar display yang dapat menampilkan info beberapa saat setelah kode terbaca.

Dalam perkembangannya, alat penting dalam membaca Bahasa Barcode ini ditawarkan dalam berbagai jenis. Kembali ke informasi sebelumnya, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dimana produk ini dibutuhkan, berikut diantaranya : 

Pemindai Barcode Pensil: Biasa dikenal dengan nama Pen Type Readers atau Barcode Wands, seperti namanya model ini memiliki bentuk seperti pensil atau Pena. Mekanisme kerja alat ini masih menggunakan alat monitor, atau lebih tepatnya “Photo Diode” yang ditempatkan di ujung.

Seperti menggunakan pensil atau pena, penggunaan alat ini dilakukan dengan menempel ujung alat ke kode, dengan cara menggeser dari ujung kiri hingga ujung kanan kode bar. Proses scanning dilakukan dengan melempar cahaya secara stabil dan menangkap bayangan pada kode bar.

Jika proses berjalan dengan baik, maka informasi produk akan tertera pada layar monitor komputer. Karena bentuknya yang sederhana, peralatan Pemindai Barcode ini sangat ideal untuk kebutuhan storage atau penyimpanan (pergudangan) untuk memonitor stok barang atau produk.

Pemindai Barcode Laser: Produk ini bekerja hampir sama dengan barcode scanner bentuk pensil. Yakni menggunakan media cahaya untuk menangkap bayangan kode bar, sehingga dapat diteruskan pada database komputer.

Hanya saja produk ini memiliki bentuk lebih komplek dengan media cermin yang memastikan kesalahan baca kode sangat minim terjadi. Peralatan jenis ini biasa kita jumpai pada toko modern seperti supermarket dan sebagainya.

CCD Scanners: Memiliki bentuk hampir sama dengan pemindai barcode laser, namun dengan sumber cahaya lebih efisien. Media ini berbentuk sejajar dan berada di ujung scanner. Untuk itu, agar bisa berfungsi, alat ini harus digerakan agar kode bar atau barcode terbaca.

Selain itu, alat ini bekerja dengan mengukur intensitas cahaya yang dikirim, bukan membaca hasil pantulan cahaya seperti yang dilakukan pemindai barcode laser atau pensil. Produk ini juga sering dijumpai pada supermarket atau fasilitas gudang penyimpanan.

Camera Scanner: Merupakan mekanisme pemindai barcode modern dengan memanfaatkan fasilitas kamera. Cara kerja alat ini seperti mata, menangkap objek atau citra digital (gambar) yang dilihat kemudian diterjemahkan melalui proses komputerisasi.

Cara ini juga diadopsi pada kerja smartphone untuk mekanisme pembacaan barcode secara mudah. Sayangnya kurangnya standarisasi penggunaan kamera yang benar membuat proses terkadang tidak sesuai dengan harapan. 

Dalam penggunaannya kabel sering menjadi media penyalur informasi dari pemindai barcode menuju komputer. Perkembangan teknologi membuat cara ini lebih mudah, karena proses ini dapat dilewati tanpa menggunakan kabel, alias menggunakan teknologi nirkabel.

Mekanisme ini membuat alat mudah dibawa kemana-mana, dan proses identifikasi produk dapat dilakukan pada saat yang sama. Karena terkadang, alat scanning juga dilengkapi dengan monitor dan media penyimpanan yang dapat menyediakan info barang atau produk dalam hitungan detik.

 

Mengenal Jenis-jenis Barcode

Meski mulai banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan komersial sejak tahun 1996, rupanya Barcode pertama kali ditemukan pada tahun 1948 oleh Norman Joseph Woodland and Bernard Silver. Keduanya merupakan mahasiswa di universitas Dexel Institute of Technology.

Temuan kedua mahasiswa tersebut baru bisa dipatenkan 4 tahun setelahnya. Berkat temuannya ini proses input data dapat dilakukan secara tepat, akurat dan cepat dengan Bahasa kode bar sederhana.

Dalam perkembangannya, kode Bar yang kita kenal juga berkembang dengan varian lain, namun. Atau secara umum dikenal dengan istilah barcode 1 dimensi dan barcode 2 dimensi.

Barcode 1 Dimensi: Merupakan kode bar konvensional yang terdiri dari garis tebal dan tipis, dengan jarak berbeda satu dengan yang lain. Dalam perkembangannya, jenis Barcode ini rupanya memiliki beberapa jenis varian.

Barcode 39. Merupakan jenis barcode satu dimensi dengan kode angka dan huruf. Memiliki Panjang kode bervariasi biasanya digunakan untuk proses identifikasi, tracking dan sebagainya. Varian barcode ini biasa juga dikenal dengan Kode Bar Full ASCII.

Barcode Interval 2 dan 5. Memiliki kesamaan Panjang yang bervariasi seperti halnya barcode 39. Hanya saja dalam penulisan kode bar jenis ini hanya menggunakan angka, lebih sering digunakan sebagai identifikasi kartu pengenal dan sebagainya.

Barcode 128. Kode Bar jenis ini memiliki kerapatan maksimal, dan menggunakan baik kode angka dan huruf, sehingga dikenal dengan kode bar Full ASCII. 

Barcode UPC. Memiliki interval jarak antar bar sangat kecil, barcode ini juga dikenal dengan istilah Universal Product Code. Karena efisiensi jarak tersebut, jenis kode bar ini sering digunakan untuk beberapa macam produk dengan ukuran mini, atau kecil.

Barcode 2 Dimensi: Jenis ini juga dikenal dengan nama Matrix Code, dengan desain kode tak lagi menggunakan garis atau bar. Sebagai gantinya, kode bar jenis ini menampilkan karakter secara linear. Dan dalam satu linear dapat memuat ratusan karakter kode.

Mekanisme efektif dan efisien adalah nafas kebutuhan setiap kegiatan masyarakat modern seperti sekarang. Solusi menggunakan barcode adalah cara modern memberikan, menyimpan dan mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkan. 

Keberadaan cara pemindai barcode dan kode bar akan mempermudah proses manajerial, monitoring dan komersial dalam menyampaikan pesan obyek yang dibutuhkan. Sehingga mengurangi aktivitas pencatatan dan sejenisnya yang berlebih dan tidak dibutuhkan.

 


Temukan mesin kasir dengan teknologi terkini yang tepat untuk bisnis Anda hanya di Barcodia. Lihat katalog kami untuk koleksi lengkap pemindai barcode terbaru!

preloader